PARA ORANG TUA, BUKALAH MATAMU
Seorang guru SMA memberi tugas kepada muridnya untuk menulis esay berupa permintaan kepada Tuhan tentang kehidupan yang mereka inginkan.
Setiba di rumah ia memeriksa seluruh esay murid-muridnya. Tulisan seorang muridnya sangat menarik perhatiaannya dan mengharukan.
Suaminya yang sedang berjalan ke ruang makan melihat istrinya yang guru tersebut sedang menangis, “Ada apa sayang?”
“Baca ini! Tulisan seorang muridku ..” sambil menyodorkan esay tersebut ke suaminya.
“Tuhanku, malam ini aku ingin mengajukan satu permintaan khusus kepadaMu. Kabulkanlah. Masukkanlah aku ke dalam Televisi. Aku ingin menjadi seperti telivisi di rumahku. Aku ingin Mengantikannya.”
“Aku akan mendapat tempat yang special, seluruh keluarga ada di sekitarku. Mereka akan memperhatikan aku dengan serius jika aku berbicara..”
Aku ingin menjadi pusat perhatian dan didengarkan tanpa intrupsi ataupun pertanyaan. Aku ingin dirawat seperti mereka merawat televisi pada saaat tidak bisa berfungsi”
Ayah akan menemaniku saat ia pulang kerja, walaupun ia merasa letih.
Aku juga ingin ibu membutuhkanku ketika ia sedang sedih atau menangis. Menganggapku ada dan menjadi tempat curhatnya.
Kuingin saudaraku bermain bersamaku…kuingin keluargaku berada disekitarku, memperhatikanku, melupakan segala hal yang lain dan lebih banyak menghabiskan waktu denganku. Sehingga aku dapat menghibur mereka dan mengembirikan semuannya.
Tuhan aku tidak meminta banyak hal…Aku hanya ingin hidupku seperti TV”. Pada moment itu sang suami berkata “YA TUHAN!!! ANAK YANG MALANG, SIAPA ORANG TUANYA?”
Sang istri sambil mengusap air matanya, memandang suaminya dan berkata “ ESAI ITU DARI ANAK KITA!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar