Rabu, 09 Juni 2010

PALOPO-KOTANYA SAWERIGADING

Hari ini aku berada di kota Sawerigading dalam rangka melaksanakan tugas rutin. Dua tahun berlalu sejak terakhir aku berkunjung ke kota ini. Perubahan terasa dimana-mana. Makin banyak Hotel, Penginapan, dan bangunan Ruko baru makin banyak. Ini pertanda kemajuan ekonomi yang menjanjikan.
Mengapa? Karena bangunan-bangunan itu menandakan makin banyak orang yang berkunjung ke kota Palopo dan melakukan transaksi usaha. Ini berarti perputaran uang di kota ini cukup besar. Hampir semua cabang perbankan nasional dan swasta ada disini.
Satu hal yang sangat menonjol jika kita berkunjung ke Palopo adalah kebersihan. Ya…kebersihan. Tak ada sampah kita jumpai di sudut-sudut jalan. Bersih dan hijau. Pantas saja tahun ini meraih Piala Adipura. 
Ketika aku berada di suatu daerah, maka yang pertama kucari adalah kuliner khas daerah tersebut. Palopo terkenal dengan masakan Kapurung. Makanan terbuat dari sagu dicampur dengan sayuran, ikan, ayam, atau udang. Enak dimakan pada saat hangat. Apalagi disertai perasan jeruk nipis, kecap dan sambal khasnya. Maknyos deh.
Ada beberapa kuliner khas lainnya, seperti Barobo, Parade dan Dange. Barobo terbuat dari Jagung dicampur ayam atau ikan suir.Sedangkan Dange semcam roti dari sagu. Semuanya sangat menggugah selera.
Sedangkan untuk buah-buah, yang paling terkenal adalah buah Durian. Durian Palopo jenis Lompo Tele merupakan yang favorit. Karena daging yang tebal dan buah kecil. Kelezatan dan keharumannya khas sekali. Jika ingin membawanya sebagai buah tangan sebaiknya beli yang bentuk dampo durian, karena baunya tidak menyengat. Dampo merupakan olahan daging durian yang diawetkan secara tradisional.


Mungkihkah aku akan ditugaskan lagi ke kota ini? Semoga.