Hari Jum’at hari yang menyenangkan, karena esok adalah hari libur. Di sini kantor hanya 5 hari kerja. Tetapi di daerah lain di Sulawesi Selatan masih ada yang 6 hari kerja. Esok hari libur, enaknya ngapain ya?. Temanku nyelutuk wisata kuliner aja, cocok dengan perutmu yang gendut. Wooo…udah menyerang fisik nih, tetapi sarannya boleh juga. Apalagi di Makassar banyak makanan khas.
Yang Paling terkenal adalah Coto Makassar, bahannya terdiri dari daging dan isi dalam Kerbau atau Sapi, dengan kuah khas yang kental. Enaknya coto Makassar dinikmati pada saat hangat dengan Ketupat. Kuahnya ditambahi taburan irisan daun bawang dan bawang goreng yang memberi rasa khas yang tidak dijumpai pada coto atau soto dari daerah lain di Nusantara. Tambahkan perasan air jeruk nipis dan kecap sesuai selera. Pasti makyos deh…itulah yang ada dalam bayanganku.
Pilihan kedua, adalah Pallu Konro. Masakan Iga Sapi atau Kerbau. Iga direbus dengan kuah kental berbumbu khas. Masakan ini cocoknya ditemani dengan sepiring nasi putih. Untuk menetralkan lemaknya, gunakalah perasan jeruk nipis. Konro saat ini juga sudah dimodifikasi dengan Konro bakar. Perbedaannya Iga dibakar dulu baru disiram kuah khas konro. Hem lezat juga ya. Mana yang enak dipilih nih?
Pilihan ketiga makan Ikan Bakar dengan Sop Saudara. Sop saudara bukan berarti saudara yang dibuat sop, karena kalau begitu kejam sekali. Lalu tidak adalagi saudara di daerah ini, karena semua dibuat sop. Ini Makanan khas yang popular dari kabupaten Pangkep. Umumnya Ikan yang digunakan adalah Ikan Bandeng. Tapi sekarang mereka juga menyediakan Ikan Laut seperti Kakap, Lamuru, Ceppa, Titan, Ikan Merah, dll. Sopnya sendiri adalah kuah daging bercampur bihun dan perkedel kentang.
Pilihan berikutnya, adalah Pallu Basa. Mirip dengan coto Makassar. Perbedaan pada kuahnya. Jika Coto Makassar menggunakan kuah kacang Tanah, Pallu Basa mengunakan kuah yang dicampur kelapa sangrai. Kelapa parut digoreng kering/disangrai. Ini nikmat disantap dengan sepiring nasi putih hangat. Empat pilihan yang membuat pusing kepala. Yang mana dipilih ya. Dari segi harga tidak ada perbedaan. Dari segi rasa keempatnya cukup unik.
Untuk makanan penutup kita bisa memilih ES Pallu Butung, Es Pisang Ijo, Sara’ba + ubi goreng, atau Jalangkote. Kesemuanya cukup mengiurkan.
Pallu butung adalah Kolak pisang dengan kuah dari santan kelapa. Pisangnya telah dipotong kecil-kecil. Katanya makanan ini dulu dipopulerkan oleh orang Buton, maka dinamai Pallu Butung yang artinya masakan butung atau buton.
Pisang ijo mirip dengan pallu butung hanya pisangnya dibungkus dengan lapisan berwarna hijau. Bahan pembuat lapisannya mungkin dari terigu. Kuahnya juga menggunakan santan kelapa. Enaknya ditambahi sirop pisang ambon khas Makassar. Rasanya manis dan lezat ditambah aroma pandan yang menjadi pewarna hijau di kulit pisangnya.
Sara’ba mirip dengan wedang jahe di Pulau Jawa. Jahe dimasak dengan santan Kelapa dibumbui merica dan pemanis dari gula merah. Enaknya disantap dengan Ubi goreng. Minuman ini sangat cocok jika stamina lagi droop. Bahkan ada yang menambahkan dengan telur ayam setengah matang. Katanya untuk nambah libido. Jika tidak percaya silahkan ke kota Makassar dan mencicipi minuman Sara’ba.
Kalau jalangkote adalah makanan favoritku. Mirip kue pastel. Kulitnya hampir sama dengan pastel. Diisi dengan kecambah, potongan wortel, potongan kentang dan telur rebus. Semua isinya melalui proses perebusan dahulu sebelum dibungkus dengan kulit jalangkote, lalu digoreng. Rasanya lezat sekali jika kita menambahkan cairan cabai ke dalam isinya. Enak disantap disore hari bersama secangkir teh panas.
Jadi bingung nih nentuin wisata kulinernya besok. Apa pilih paginya makan coto Makassar, siangnya makan ikan bakar dengan sop saudara, sorenya Pallu butung dengan secangkir teh hangat. Atau Konro, Pallu Basa, lalu Jalangkote dengan sara’ba. Ada yang bisa membantu??????? (Wusensei 420100)
Jadi bingung nih nentuin wisata kulinernya besok. Apa pilih paginya makan coto Makassar, siangnya makan ikan bakar dengan sop saudara, sorenya Pallu butung dengan secangkir teh hangat. Atau Konro, Pallu Basa, lalu Jalangkote dengan sara’ba. Ada yang bisa membantu??????? (Wusensei 420100)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar