Suatu kelompok masyarakat membutuhkan pemimpin agar bisa mencapai tujuan persatuan mereka, dan ini bersifat alamiah. Demikian pula dengan Negara yang merupakan kumpulan dari berbagai kelompok masyarakat, juga membutuhkan seorang pemimimpin untuk mencapai tujuan mereka bersatu.
Pemimimpin merupakan orang pilihan yang dianggap mampu mengayomi, memberi rasa aman, menjaga segala sesuatunya berjalan sesuai jalurnya, dan sebagainya. Masyarakat yang memilih seorang pemimpin menaruh harapan besar terhadap sosok yang dipilihnya.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin merupakan aturan untuk menjaga dan mengayomi rakyatnya. Kesejahteraan mayarakat sangat tergantung kearifan dari pemimpinnya. Kearifan merupakan salah satu alasan mengapa mereka memilih seorang pemimpin.
Lalu jika pemerintah mengeluarkan aturan yang memberatkan rakyatnya? Dimanakah letak kearifan pimpinan tersebut. Di koran kemarin saya membaca bahwa pemkot sementara mengkaji penerapan jalur berbayar di jalan-jalan tertentu untuk mengatasi kemacetan. Katanya peraturan ini sudah berhasil diterapkan di Negara Singapore, dan juga akan diterapkn di ibukota Negara Jakarta.Dengan alasan tersebut pemkot berencana menerapkannya di Makassar.
Singapore dan Makassar jika disandingkan untuk perbandingan fasilitas infrastruktur dan sarana transportasi missal, tidak bisa dibandingkan. Ibarat membandingkan enaknya buah Durian dengan buah Mangga. Dua kondisi dengan parameter yang berbeda dan tidak bisa diperbandingkan. Menggunakan ilmu statistic, matematika, fisika, kimia atau ilmu apapun, jika akan membandingkan suatu obyek yang sama harus memiliki parameter yang sebanding untuk diukur. Yang membedakan hanya perlakuaannya.
Sebelum menerapkan peraturan yang telah berhasil diterapkan di Singapore, Pemkot punya tugas untuk membuat parameter Makassar sebanding dengan parameter Singapore. Infrasturtur di sediakan semaksimal mungkin. Jalanan dibuat selebar dan sebanyak di Singapore. Transportasi massal dengan armada yang memadai, nyaman dan terjangkau oleh masyarakat. Jika kesemuanya telah disiapkan barulah Pemkot bisa menerapkan kebijakan tersebut.
Jika kita melihat keadaan infrastruktur transportasi di Makassar saat ini, apakah kita berani mengatakan bahwa Pemkot telah melaksanakan tugasnya? Belum ada penambahan jalan yang signifikan untuk mengatasi kepadatan kendaraan diruas-ruas jalan tertentu. Pelebaran badan jalan juga hanya pada jalan Negara, bukan jalanan Pemkot. Kondisi jalan rusak masih banyak kita temui di setiap pojok kotak. Bagaimana kita membandingkannya dengan Singapore?
Dari segi moda transport massal sangat minim. Angkot / Pete Pete masih mendominasi sebagai angkutan massal. Bus massih bisa dihitung dengan jari. Sedangkan di Singapore angkutan massal banyak ragamnya. Bus jumlahnya berlimpah dan jadwalnya tepat. Kereta api/ subway, angkutan jarak pendek, dan lainnya. Lalu kita ingin menerapkan aturan yang berlaku di Negara Singapore, sementara pemkot sendiri belum menyelesaikan kewajibannya kepada masyarakat. Berupa penyediaan angkutan missal yang memadai, nyaman dan terjangkau.
Pemkot malah ingin membuat peraturan yang memberatkan masyarakat. Dengan memungut pembayaran di ruas jalan tertentu, yang merupakan jalur padat akan menambah beban masyarakat. Belum lagi jika penghentian subsidi BBM bagi kendaraan roda dua dihapuskan. Makin lengkaplah penderitaan masyarakat.
Kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan Kota Makassar harus kita telaah secara seksama. Kepadatan terjadi hanya pada jam-jam tertentu. Pertumbuhan jumlah kendaraan memang salah satu factor penyebabnya. Lebar jalan yang tidak memadai dan tidak adanya jalur alternative juga merupakan factor penyebab kemacetan. Sehingga perlu dilakukan rekayasa lalu lintas.
Jika kita telah mengetahui penyebabnya lalu kenapa bukan itu dahulu yang kita tuntaskan. Daripada kita mengadopsi suatu aturan dari Negara lain. Pemimpin adalah pengayom bagi masyarakat. Masyarakat menunggu kearifan pemimpinnya untuk mengayomi mereka. Memberikan rasa aman, tentram dan sejahtera.
Wahai pemimpin, jabatanmu merupakan amanah. Engkau dipilih oleh masyarakat karena mereka melihat bahwa kamu layak untuk memimpin mereka. Kelak dikmudian hari engkau akan dimintai pertangung jawaban atas amanah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar